Tak Satu pun yang Mendengar, Buat Apa?
Sudah beberapa kali aku mendapatkan tawaran untuk mengisi di sebuah acara perusahaan-perusahaan atau instansi besar. Bayaran yang didapatkan dari itu semua sangat-sangat besar bagiku yang merupakan seorang komika amatir. Siapa yang tidak tergiur dengan hal tersebut? Banyak komika yang mengatakan kalau yang penting dapat uangnya, jika tidak lucu bisa langsung pulang. Sayangnya aku tidak bisa seperti itu. Aku merasa kalau cuma dibayar dan tidak lucu seperti ada rasa yang mengganjal. Bagi beberapa komika, gagal ketika diberi job oleh perusahaan atau instansi besar itu sudah biasa. Seperti makan di sebuah tempat yang ketika enak, ya, bersyukur dan jikalau tidak pun penting masih bisa makan. Kebanyakan dari mereka berpikir yang penting dibayar, sisanya pulang. Aku ingin juga melakukan hal yang sama, melupakan semua yang terjadi di atas panggung dengan langsung pulang, tapi aku tidak bisa. Bukan tidak bisa pulang, tapi lebih ke ada perasaan yang mengganjal. Aku berpikir harusnya aku ...