SERANGAN PERUSAK ACARA

Hehehe.... Lama gak buka yang satu ini. Mulai sepi -sukurin-. Oke oke, ini saat yang tepat untuk ngebahas serangan pertamaku. Serangan ini disebut "SERANGAN PERUSAK ACARA". Jadi gini ceritanya, waktu mau Ultah sekolah wali kelas saya bilang gini, "Karena ini mau ultah sekolah, kelas kita nggak ngasih penampilan spesial gitu?". Serentak teman-teman saya menjawab, "STAND UP COMEDY AJA BU....". Saya nggak sabar ingin tau orangnya dan berharap bukan saya. Iya, pengetahuan saya rendah tentang Stand Up Comedy dan saya belum pernah OPEN MIC. Wali kelas saya kembali berbicara, "Siapa yang bisa?". Teman-teman saya teriak semua, "DDAAANNNAANNNGGG". Anjrit! Dan wali kelas saya menyetujui dan bilang sama OSIS -_-. Oh God, why? Saya bingung harus bagaimana.
Setiap penampilan pasti ada persiapan. Persiapan saya adalah OPEN MIC di UKS bersama ketua kelas saya dan wali kelas saya. Saya bingung saat OPEN MIC, ketua kelas saya ketawa terus -cie, pasti pecah-, tapi wali kelas saya nggak ketawa sama sekali -juh, parah-. Udah nggak ketawa, liat OPEN MIC sambil makan kacang lagi -ANJRIT!-. Saya mengoreksi lagi materi saya. Sebenarnya saya bingung, apa yang membuat wali kelas saya nggak ketawa sama sekali? -sambil makan kacang lagi-. Wali kelas saya menyuruh saya untuk OPEN MIC lagi, kali ini ketua kelas saya nggak ikut. Saya OPEN MIC tidak sendirian, sama teman saya yang mau tampil juga. OPEN MIC kali ini juga sama, teman saya ketawa terus, wali kelas saya tetep -hm, minta diapain tuh?-.
Dengan modal OPEN MIC yang gagal menurut saya, saya nekat pada hari itu. Saya kira, nge-bomb adalah jawabannya. Ternyata pecah bung -wih, keren-. Iya dong -kok bisa nyaut sih?-. Iya deh gak bakal nyaut lagi -nah, gitu dong-. Semua orang yang melihat saya tertawa. Dalam Stand Up Comedy, jika penonton tertawa itu bisa menambah mood seorang komika. Mood saya langsung naik drastis dan saya terus melempar puchline yang tidak dikira penonton. Tapi, waktu itu masih ada yang janggal. Ada beberapa guru yang melihat saya, mereka tertawa dan tidak seperti wali kelas saya yang tidak tertawa -kasih cabe bang-. Saya tetep bersyukur lah, udah dikasih penonton seempuk ini.
Melihat Stand Up Comedy itu juga tergantung mood penonton sih. Dan itu tidak bisa dipaksakan. Saya sangat berterima kasih buat wali kelas saya. Kenapa? Karena dia yang membuat saya menjadi yang sekarang ini, walaupun dia tetep gak ketawa dan makan kacang -hahahaha, ngawur kamu-. Nggak ngawur kok, beneran -kok bisa nyaut lagi sih? Bingung-. Kapan-kapan kita lanjutin lagi yak. Follow nih, orang yang pengen ganteng >> @Danang_Minggiro BYE!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA JANGAN-JANGAN...

NRIMO ING PANDUM ALA THE JEBLOGS

Pencapaian Tahun Kemarin