“Ayo, benci dia sama-sama!”

Mengajak orang untuk membenci apa yang dia benci adalah ajakan yang bodoh. Kok bisa kepikiran buat ngajak orang lain membenci apa yang dia benci itu gimana? Terus, mengajak orang-orang untuk membenci apa yang dia benci itu bukannya termasuk dalam “ujaran kebencian”? Bisa kena pasalnya nggak, sih?

      Seperti yang kita tahu bahwa akhir tahun 2020 komedian bernama Coki Pardede diserang netizen karena sebuah postingan di akun Instagram-nya. Saya ingin mengatakan bahwa lawakannya itu bangsat. Dark Comedy-nya bener-bener dark sekali sampai kadang kita tidak tahu batasan untuk tertawa. Tapi, pantaskah kita untuk menghujat dia?

      Hampir semua orang tahu siapa dia karena lawakannya yang dark. Tapi, kenapa yang tidak suka terus mengikutinya? Kalau tidak suka dengan kontennya ya tidak usah diikuti, dong. Buat apa? Seperti saya yang tidak suka dengan lawakannya, saya unfollow, masalah selesai. Kalau yang tidak suka malah mengikuti kesehariannya dan mencari-cari masalah, memang niatnya udah cari masalah aja. Apa bedanya kalian dengan para penggemarnya yang fanatik?

      Kalau memang tidak suka ya tidak suka aja. Kenapa harus di-posting di Twitter dan disebarluaskan agar seluruh orang tahu bahwa dia ngelakuin itu? Kembali lagi, buat apa? Ajakan untuk membenci itu bodoh. Contoh gampangnya semisal saya benci mantan saya, apakah saya harus membujuk teman saya untuk membenci mantan saya? Konyol.

      Sebenernya, semakin ke sini saya itu semakin males buat ngebenerin orang. Ya kalau dia begitu, ya udah. Bukan kewajiban saya untuk merubah sifatnya juga. Saya cuma takut kalau semisal saya mengingatkan orang tentang kelakuannya tiba-tiba dibales, “Kayak hidupmu udah bener aja”. Nggak bisa saya ngelakuin itu karena saya juga kadang masih membuat beberapa kesalahan. “Nanti kalau dibiarin malah makin banyak orang kayak dia”. Apa buktinya? Saya tidak.

      Mungkin ada beberapa dari kalian yang begitu membaca ini langsung tidak setuju. Tapi, setuju atau tidak setuju itu urusanmu. Semisal tidak setuju, jangan bujuk orang lain untuk sama-sama tidak setuju denganmu. Mungkin itu saja keresahan saya yang saya bagi. Sampai bertemu di shitpost yang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA JANGAN-JANGAN...

NRIMO ING PANDUM ALA THE JEBLOGS

Pencapaian Tahun Kemarin