SUCROS 4 JATIM FINAL KEDIRI YANG MBLEDOS DOR OWOR-OWOR
Sebagai Penampil:
Tentunya seneng banget bisa menjadi salah satu
penampil di panggung SUCROS Final ini. Sebuah impian dari delapan tahun yang
lalu. Mungkin harus aku jelaskan dulu kenapa ini menjadi panggung impian.
Bagi kalian yang masih awam, jadi sebenarnya SUCROS
ini adalah singkatan dari Stand-Up Comedy Road Show. Kenapa Road Show? Karena
pertunjukkan Stand-Up ini seperti sebuah tour yang mengunjungi beberapa kota
hingga akhirnya nanti di kota terakhir, finalnya.
SUCROS dulu kalau tidak salah pertama kali ada itu
tahun 2012, di mana Stand-Up masih menjadi hal atau suatu hiburan yang awam di
masyarakat. Tujuan dari terselenggarakannya ini adalah untuk mengenalkan seni
Stand-Up Comedy ini kepada masyarakat sekaligus mengenalkan komika-komika lokal
Jawa Timur.
Banyak sekali senior-senior Jatim yang hebat-hebat,
sudah terkenal dan mengudara namanya yang menjadi penggagas dari SUCROS ini.
Dan banyak pula komika-komika top dari Jawa Timur yang dihasilkan dari
terselenggaranya SUCROS ini.
Dulu, SUCROS ada tiga edisi. Edisi pertama seperti
yang aku bilang di tahun 2012, lalu edisi kedua di tahun 2014, dan terakhir
edisi ketiga di tahun 2016. Edisi keempat baru bisa terlaksana delapan tahun
kemudian, yaitu di tahun 2024. Sebuah penantian yang panjang tentunya.
Aku masuk ke komunitas Standupindo Madiun pada tahun
2014, sepuluh tahun yang lalu. Saat itu, aku ingat betul bagaimana rasanya
menjadi panitia di SUCROS 2 Madiun. Aku waktu itu menjadi panitia bagian nata-nata
kursi, ngarahin penonton, ikut bantu masang banner, jagain pintu, dan banyak
yang dilakukan.
Waktu itu Guest Star SUCROS 2 Madiun ada Mas Dono
Pradana dan Pak Yudhit. Aku menyaksikan kedua orang Surabaya yang lucu ini
seperti terpacu untuk bisa menjadi mereka. Aku yakin pada saat itu, semua anak
komunitas juga merasakan hal yang sama. Ingin menjadi penampil di panggung
SUCROS, panggungnya anak-anak Jawa Timur agar bisa bersanding dengan komika
idolanya pada waktu itu.
Sebagai anak komunitas yang baru bergabung, dulu
karena ingin sampai ada di titik itu, rutin aku ikut open mic. Bahkan, hampir
bisa dibilang aku tidak pernah skip jadwal open mic dan sharing yang dilakukan
komunitas. Hasilnya? Hasilnya dua tahun kemudian aku dipercaya komunitasku,
Standupindo Madiun, untuk menjadi opener lokal di SUCROS 3 Madiun.
Seneng? Tentu. Tapi, sayangnya pada waktu itu aku
ngebomb parah. Parah. Bahkan bisa dibilang aku opener lokal yang buruk untuk
memperkenalkan komunitasku ke penonton. Waktu itu setelah perform aku cuma bisa
pergi ke toilet dan menangis. Hahaha. Bukan menangis karena malu tidak lucu,
lebih ke malu sudah membawa nama komunitas, sudah diberikan tempat oleh
komunitas, tapi tidak aku maksimalkan dengan baik kesempatan itu.
SUCORS 3 masih berlanjut sampai kota terakhir di
Surabaya, Finalnya. Final SUCROS pada waktu itu hiburannya tidak cuma menonton
komika local heroes dari tiap komunitas dan para Guest Star, tapi juga ada sesi
“Sabung Comic” yang mengadu kelucuan komika-komika komunitas Jawa Timur saat istirahat
di luar venue.
Lagi-lagi aku diberi kesempatan oleh komunitasku
untuk mewakili komunitasku di Sabung Comic itu. Kalian pikir aku berhasil?
Tidak! Hahaha. Aku masih ingat waktu itu jurinya ada Mas Arif Alfiansyah, Bang
Arie Kriting, dan Bang Reggy Hasibuan. Aku di-cut oleh Mas Arif saat tiga
bit-ku tidak ada yang kena alias anyep. Kaget banget aku saat di-cut itu,
karena tidak terbiasa dengan hal seperti itu sebelumnya.
Setelah turun dari panggung itu, lagi-lagi aku
mengurung diri di toilet. Rasanya hari itu lebih baik pulang lebih awal meski
pun acaranya sampai malam. Sudah tidak peduli dengan keseruan yang tercipta di
hari itu, cuma fokus untuk menutupi diri karena malu.
Setelah pulang ke Madiun, aku sempat menghilang dari
komunitas. Aku merasa gagal menjadi komika, gagal membawa nama komunitas
Standupindo Madiun ke komunitas-komunitas lain di Jawa Timur. Pikirku saat itu
lebih baik tidak usah lagi ikut komunitas dan tidak usah lagi mencoba Stand-Up
Comedy.
Semuanya gagal karena banyak anak-anak komunitas
Standupindo Madiun yang mencariku dan mengajakku untuk kembali open mic,
melatih materi baru. Teman-teman komunitas yang mengajakku ini salah satunya
yang masih aku ingat adalah Mas Indra, orang yang menguatkanku untuk tetap
bertahan di kesenian ini. Mereka membuatku kembali untuk mencoba Stand-Up
Comedy sekali lagi.
Jujur, kalau dibilang pengalaman buruk, benar-benar
pengalaman buruk yang sampai saat ini tidak mau aku alami lagi. Benar-benar
membuatku trauma berat pada waktu itu.
Singkat cerita, SUCROS tidak bisa dilanjut lagi
karena banyak sekali komunitas Stand-Up di Jawa Timur yang memutuskan untuk
vakum, bahkan bubar. Tersisa sedikit saja pada waktu komunitas Stand-Up di
Jatim. Benar-benar hal horor yang aku liat dan tidak ingin lagi ke masa itu.
Karena pada waktu itu banyak komunitas yang akhirnya berusaha menyelamatkan
komunitas mereka sendiri, seperti komunitasku, agar tidak vakum atau mati.
Entah bagaimana ceritanya, hype Stand-Up di Jawa
Timur dalam beberapa tahun terakhir mengalami lonjakkan drastis. Banyak
komunitas Stand-Up yang dulunya vakum, bangkit kembali ke permukaan. Hidup
kembali, dan guyub antar komunitas dan komikanya. Mulai dengan mengikuti lomba
antar komunitas, membuat show duel antar komunitas, melakukan open mic lintas
komunitas hanya untuk Stand-Up Comedy. Pemandangan yang sudah lama sekali tidak
aku lihat. Ikut senang akhirnya semua anak-anak komunitas di Jatim bisa kembali
merasakan hal ini.
Dan, generasiku memutuskan untuk mengadakan kembali
sebuah pertunjukkan Stand-Up Comedy Road Show yang sudah lama tertidur.
Alasannya karena sekarang sudah memasuki era baru, banyak komika-komika baru
yang bermunculan dan lucu-lucu. Bahkan ada calon-calon penerus mas-mas senior
Jatim yang tingkatnya sudah bisa dibilang Guest Star.
Hasilnya adalah tahun ini, 2024, SUCROS 4 JATIM
hadir kembali! Banyak sekali komunitas yang berpartisipasi di SUCROS kali ini,
di antaranya ada Ponorogo, Madiun, Bojonegoro, Tuban, Nganjuk, Kediri,
Tulungagung, Jombang, Mojokerto, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Malang, Pasuruan,
Jember, dan Banyuwangi.
Kali ini Kediri menjadi tuan rumah SUCROS 4 JATIM
FINAL. Acara dimulai dari jam 10 pagi sampai jam 11 malam kalau aku tidak
salah. Banyak komika-komika yang tampil, ada perwakilan dari
komunitas-komunitas yang terlibat, komunitas tuan rumah, dan beberapa Guest
Star.
Sayangnya aku tidak bisa menyaksikan sesi pagi, sesi
siang, dan sesi sore. Pekerjaanku tidak mengizinkan izin karena kerjaku belum
genap sebulan. Jadi, terpaksa baru berangkat jam 2 siang dari Cepu menuju Kediri
pada hari H. Sampai Kediri pun untungnya tidak terlambat, datang waktu
istirahat, sekitar jam 6 sore. Aku tampil di sesi kedua malam. Satu-satunya
komika yang mewakili komunitas yang tampil bersama Guest Star. Maafkan aku,
cah. Bukan karena ingin terlihat sangar, aku tidak bisa karena bekerja.
Besok-besok hal kayak gini tak usahakan tidak terulang.
Pembuka sesi malam pertama ada tiga komika. Ada
Fajri dari Jombang, Dewangga dari Malang, dan Mas Robby Maulid dari Surabaya.
Mereka bertiga berhasil membuat penonton tertawa terbahak-bahak. Fajri membuka
dengan baik, Dewangga melanjutkan estafet dengan baik juga, dan Mas Robby
mengakhiri sesi itu dengan manis. Sesi pertama pada malam itu pecah.
Sesi kedua ada Mas Beta dari Surabaya, aku, dan Mas
Rizky Biebier dari Jember. Mas Beta berhasil membuat penonton ngakak, aku pun
hanya menikmati jalan yang sudah dibuka oleh Mas Beta, dan ditutup dengan
sangat-sangat ikonik oleh Mas Rizky Biebier. Totalitas! Bisa dibilang sesi
kedua malam itu juga berhasil.
Sesi ketiga ada Cak Gigis, Pak Fajar Dosen Ndeso,
dan Pak Bobby Darwin. Senior-senior Stand-Up Jatim ini tidak perlu diragukan
lagi. Tenang, tidak grusa-grusu, penonton terus dibuat kaget dengan hal-hal
tidak terduga seperti act out mebanting diri atau act out Stand-Up dengan
tidur. Act Out totalitas dari Pak Bobby yang masih aku ingat adalah act out
memperagakan orang Stand-Up yang tidak punya tangan, tapi tempatnya tidak
menyediakan stand mic. Luar biasa pokoknya.
Berikutnya, sesi yang membuat orang berpikir dua kali
untuk pulang. Karena apa? Ada seseorang yang tidak ada di line-up yang tampil
pada waktu itu. Sebuah sesi yang menurutku gila. Dibuka oleh Mas Nopek, yang
sambat karena sudah terlanjur beli tiket OTS ternyata ikut naik juga.
Gimmick-nya dengan Mas Hari Otong juga bagus banget, bisa dibilang tidak
sia-sia.
Dilanjutkan oleh penampilan yang kalem, tapi dijamin
ngakak kocak dari Mas Karim Sujatmiko alias Mas Karjo. Jujur, aku selalu suka
dengan delivery-nya saat Stand-Up, suka dengan opini atau opsi yang ditawarkan
setelah melempar premis-nya ke penonton. Menurutku Mas Karjo adalah patokan
seorang komika untuk dijadikan contoh bagaimana cara mengeksekusi sebuah premis
menjadi sangat rapi dan lucu tentunya.
Masih berlanjut, berikutnya Mas Firza Valaza. Bisa dibilang
mungkin Mas Firza pada waktu itu sangat membara, menggebu-gebu. Bahkan sampai
naik rigging. Gila! Bener-bener gila! Menceritakan tentang kisahnya bersama
sang anak. Membuat penonton ikut haru mendengarkan ceritanya, tapi kocyak abis.
Bener-bener salut dengan jiwa menghiburnya Mas Firza, bener-bener bikin
merinding pada waktu itu. Powernya kerasa meski pun aku cuma nonton aja waktu
itu.
Mas Dono Pradana melanjutkan sesi itu dengan baik
juga. Menceritakan anaknya yang kelakuannya terlalu random. Bisa dibilang Mas
Dono ini adalah role model-ku dalam Stand-Up. Aku mencontoh bagaiamana cara Mas
Dono men-deliver punchline absurd, tapi bisa diterima orang-orang. Bahkan
sampai sekarang pun kalau menonton Mas Dono masih kagum dengan bagaiaman dia
melakukan What If dengan rapi, membuat penonton bisa masuk ke imajinasinya.
Hebat pokoke.
Dilanjut lagi dengan Pak Yudhit. Jebolan SUCI 4 yang
kemarin baru saja menjadi pemenang Somasi. Jujur, aslinya aku ingin
mendengarkan materi Pak Yudhit secara utuh karena emang sebagus itu. Mungkin
kemarin karena keterbatasan waktu, materi yang disampaikan Pak Yudhit jadi
dipangkas. Pak Yudhit membahas rasanya menjadi pemenang Somasi, viral, anaknya
yang sok higenis, perbandingan wanita cantik dan jelek. Aku pernah mendegarkan
materinya yang full saat Pak Yudhit menjadi Guest Star SUCROS 4 Bojonegoro
kemarin. Materi yang tidak hanya lucu, tapi sebagai penonton juga dapat
sesuatu.
Terakhir, penampilan epic dari Mas Wawan Saktiawan.
Mas Wawan dengan powernya yang menurutku gila, aku tidak akan sanggup kalau
mengeluarkan power sebesar itu. Melakukan improve saat keadaannya tidak
terduga. Penampilannya menjadi epic juga karena banyak komika yang ikut
membantu Mas Wawan pada waktu itu melakukan improve.
Oiya, jangan lupakan duo MC pada malam itu. Ada Renaldi
dan Axel dari Surabaya. Tidak bisa dibilang berhasil, tapi sangat berhasil
membuat penonton terbakar pada malam itu. Duo yang tidak henti-hentinya
melempar jokes ke penonton yang membuat penonton siap saat para komika tampil.
Duo maut yang menurutku keren pada malam itu. Mampu meng-handle para penonton
untuk tetap stay on track.
Benar-benar malam yang gila pokoknya. Bisa
sepanggung dengan idola, bisa menyaksikan mereka kembali, mendapatkan
pelajaran-pelajaran yang penting untuk belajar Stand-Up Comedy.
Panggung impian seluruh komika Jawa Timur, panggung
SUCROS FINAL. Panggung yang sakral, panggung yang legendaris, panggung yang
pernah dinaiki oleh Mas-mas Senior Jatim seperti Mas Wawan, Pak Yudhit, Mas
Dono, Mas Firza, Mas Karjo, Mas Nopek, Pak Bobby Darwin, Cak Gigis, Pak Fajar
Dosen Ndeso, Pak Pulung, Mas Topenk, Mas Arif Alfiansyah, Mas Ubed, Bang Abdur
Arsyad, Bang Arie Kriting, Bang Reggy Hasibuan, Mas Firman Singa, Mas Langit,
Pak Wahyu Togog, Cak Akbar, Mas Dodit, dan masih banyak lagi.
Seperti yang aku bilang, SUCROS ini tujuannya untuk
mengenalkan komika-komika top Jawa Timur dari seluruh komunitas yang ada dan
terlibat kepada masyarakat Jatim sendiri. Setidaknya mereka bisa dikenal dan
diharapkan nantinya mendapat dukungan dari orang-orang yang hadir dan
menyaksikan mereka.
Rasa senangnya juga bukan hanya untuk menonton atau
tampil, tapi melihat seluruh komunitas Jatim berkumpul. Saling berbincang,
saling sindir-sindiran, saling membuka gosip antar komunitas, tidak ada jarak
antara performer dan anak-anak komunitas, benar-benar pemandangan yang sudah
lama tidak dilihat. Terharu bisa melihat hal seperti itu lagi setelah terakhir
kali melihat hal seperti itu delapan tahun yang lalu. Cuma bisa berharap SUCROS
akan terus ada agar komika-komika Jawa Timur ini semakin solid, saling berbagi
ilmu bersama, bisa bersaing secara sehat, dll.
Mungkin itu saja yang bisa aku komentari. Maaf kalau
tidak bisa ikut me-review teman-teman di sesi pagi, siang, dan sore.
Sebagai PIC Sucros 4 Jatim:
Jujur, ini adalah pengalaman pertamaku untuk
mengawal keberlangsungan seluruh Show Stand-Up di Jawa Timur. Karena SUCROS ini
ada di tiap komunitas dan setiap komunitas ini juga harus dikontrol. Pusing
sebenarnya hahaha. Aku juga tidak tahu kenapa bisa ditunjuk untuk menjadi
penanggung jawab show ini.
Berawal dari kumpul-kumpul bersama anak-anak
komunitas se-Jawa Timur, setidaknya ada 3-4 kali pertemuan sebelum akhirnya
SUCROS 4 ini berjalan. Bener-bener terharu sama perjuangan teman-teman semua
yang kemarin rela untuk meluangkan waktunya cuma untuk membahas Show ini.
Kalian hebat, Lur. Sungguh.
Kami berhasil menuntaskan semuanya sampai kota
terakhir, Kediri, finalnya. Harus diakui juga banyak kesalahan yang kami buat
sehingga ada beberapa komunitas yang rugi dalam rangkaian Show SUCROS ini. Aku
minta maaf sebesar-besarnya untuk hal ini dan masih mencari cara untuk
menambeli komunitas-komunitas yang rugi ini.
Tidak hanya itu, bisa dibilang Final SUCROS 4 ini
jika dibandingkan dengan Final SUCROS sebelumnya memang kalah telak. Mulai dari
tempat, jumlah penonton, dll. Bukan menyalahkan panitia alias anak-anak
Standupindo Kediri, ini memang murni kesalahanku sebagai orang yang harusnya
bisa memandu mereka. Karena aku adalah penanggung jawabnya. Malu dengan mas-mas
senior Jatim kalau cuma bisa berusaha segini saja. Maaf apabila SUCROS tahun
ini banyak salahnya, tidak sesuai dengan ekspektasi mas-mas senior.
Terima kasih untuk mas-mas senior yang sudah peduli
dan terus membimbing kami dalam membuat show ini berlangsung hingga Final. Akan
diusahakan lagi semisal ada SUCROS berikutnya, kesalahan-kesalahan yang ada di
SUCROS 4 ini tidak terulang. Terima kasih banyak dan semoga masih mau terus
membimbing kami ketika kami keliru.
Komentar
Posting Komentar