MIRIS


            Hai teman-temanku yang masih setia membaca tulisan yang tidak ada faedahnya ini. Masih bersama saya, komika amatir yang suka menulis di blog sampah ini. Sebenarnya ada yang sering baca-baca di blog ini nggak, sih? Kok keliatannya yang sering ke blog ini cuma saya aja. Apa blog saya ini dikira blog MLM? Maestro League Mmmmmm...... Mamamia Lezatos. Ya, begitulah ke-absurd-an saya. Jadi, mohon untuk dimaklumi.

            Disini saya akan membahas sesuatu yang lagi booming di sosial media. Apakah itu? Yap, bener banget, harga bahan bakar roket lagi naik. Nggak, bercanda. Jadi, saya sempet kaget waktu liat Instagram ada sebuah postingan dari salah satu akun tiktokers yang mengadakan M&G dengan tiket yang harganya aja buat kanguru langsung nyemplung laut arafuru kalo bisa baca mata uang. Mahal banget cuy, sumpah. Harganya bervariasi, kalo VIP itu 350 kalo nggak salah, terus yang reguler itu 150-an kalo nggak salah. Kan nyebelin kampret. Saya bertahun-tahun Stand Up nggak ada yang berani langsung ngasih 350 lo, mesti ditawar dulu, nawarnya tragis lagi, nasi kotak katanya, waktu dibuka isinya Tantri *yah, receh.

            Sebenarnya saya bukannya mau ngehujat mereka ni, saya cuma mau ngingetin aja bahwa mereka itu kalo dibilang artis ya bukan, dibilang seniman ya bukan juga, cuma tiba-tiba tenar gara-gara make salah satu aplikasi yang lagi hits aja. Dan rata-rata mereka ini masih bocah lah, SD-SMP gitu, paling notok juga ABG masuk SMA. Nah, fans mereka ini juga kan kira-kira sama kayak mereka lah, SD-SMP gitu, mentok juga bebek, bener kan? Ya pasti uang jajan mereka nggak sampe segitu, kan? Kalo alasannya buat nabung, nih saya kasih tau nabung yang bermanfaat itu buat beli keperluan sekolah tapi pake duit kalian sendiri, dengan begitu orang tua kalian tuh seneng, seneng karena mereka aslinya juga nggak mau bayarin kalian, waduh.

            Gara-gara itu, hampir semua orang yang kontra akan hal itu langsung gencar di sosmed untuk menyerang si tiktokers itu. Alhasil, apa yang diperoleh? Malah dihujat pemujanya, teman-teman. Dan ini kejadian nyata, tidak ada rekayasa. Teman saya ada yang komen di salah satu anak tiktokers yang bakal jadi guest star di acara M&G itu. Mungkin niatnya kayak ingin ngerubah mindset orang-orang, tapi karena bahasanya yang mungkin terlalu kasar, dia dihujat sama pemuja tiktokers itu. Dimaki di kolom kementar, di DM, di rumahnya langsung, karena bapaknya juga pemuja tiktokers, waduh. Pokoknya nyeremin. Coba kalo saya yang digituin, pasti hape saya langsung.... Lemot! Hape saya itu jelek, kalo nerima komen apa DM sampe ratusan pasti meledak. Padahal mereka itu masih anak-anak lo, tapi sudah ngomong kasar di sosial media, ini menandakan apa? Bahwa sebenarnya sosial media itu biang kerusakan. Yang bilang yutub lebih TV itu juga saya setuju, setuju bahwa yutub lebih parah dari TV. Bisa buat anak-anak jadi nggak karuan.

            Saya sih cuma bisa ngasih saran atas semua hal yang terjadi ini. Untuk masalah tiktokers itu, saya cuma mau bilang kalo kalian itu sebenarnya Star Syndrome. Karena apa? Mereka itu seolah-olah artis yang bisa menyelamatkan dunia dari hantaman dragon ball. Nggak nyambung? Jahit aja. Kalo tujuannya ingin ketemu sama fans, ya gratis aja lah. Toh juga kalian cuma kumpul-kumpul. Terus tentang aplikasi yang dipakai mereka. “Sebenarnya aplikasinya tidak salah, cuma ada beberapa orang yang salah menggunakannya dan dipikir bagus oleh anak-anak lalu ditiru. Bgst”, kutipan dari tweet saya twitter bro, yoi. Harusnya nih, apa yang dilihat anak di sosial media itu harusnya diperhatikan sama orang tua dong. Ini sudah memasuki era globalisasi yang seluruh informasi itu bisa didapat dengan mudah. Jadi, tolong diperhatikan gerak-gerik anak-anak di sosial media, karena mereka masih perlu dituntun.

            Ya cuma itu aja sih yang mau saya omongin. Semoga ada waktu lain untuk ngebahas apa gitu, semoga. Terima kasih sudah mau mampir di blog sampah ini dan nyempetin baca salah satu dari beberapa postingan sampah. Daa

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA JANGAN-JANGAN...

  Sudah lama tidak menulis karena sibuk dengan kegiatan Gen-Z pada umumnya, yaitu over thinking dan sambat soal kerjaan dan hal apa pun di medsos. Asoy, Gen-Z banget. Hiburan selama kerja dan menjadi perantauan cuma menontoni YouTube, TikTok, dan Instagram. Banyak informasi yang aku dapat dari beberapa platform tersebut, salah satunya adalah teori konspirasi. Teori konspirasi ini sudah sangat familiar di masyarakat kita, tapi sayangnya masih ada yang belum menangkap apa inti dari teori konspirasinya. Misal, dulu ada teori konspirasi soal bumi datar. Sejujurnya, dulu aku fanatik dengan teori ini dan menganggap kita semua sudah ditipu oleh pakar sains hahaha. Sampai akhirnya sampai di titik bahwa aku hanya sekadar tau kalau di dunia ini kadang ada beberapa informasi yang tidak boleh masyarakat umum mengerti, tujuannya untuk mengontrol umat manusia. Ya, bisa dibilang itu ulah pemerintah aja yang tidak ingin kita sebagai rakyat biasa ini terlalu pintar. Udah, sampai situ aja aku mema...
Baca selengkapnya

NRIMO ING PANDUM ALA THE JEBLOGS

Mungkin bisa dibilang terlambat karena aku baru dengerin lagu-lagunya The Jeblogs. Ya, per Januari kemarin aku nyempetin buat dengerin lagu mereka melalui platform music digital. Sudah tau The Jeblogs ini dari tahun kemarin karena mereka ada di beberapa festival dan gigs juga, tapi entah kenapa waktu itu belum tergerak untuk mencoba mendengarkan musik ciptaan mereka.   Aku tidak tau genre apa yang mereka usung, tapi aku lebih condong untuk bilang bahwa mereka adalah gerbong alternatif baru. Perpaduan musik yang sedikit berisik namun easy listening serta menggugah hasrat kita dengan nada-nada dan lirik yang kadang semangat dan kadang juga bisa membuat kita merenung. Mungkin itu yang menjadi alasan kenapa The Jeblogs ini digaungi oleh para kaula muda.   Aku belum mendengarkan semua lagu mereka, baru mendengarkan beberapa lagunya dan aku sepakat kalau kadang lagu mereka ini bisa membuat kita kadang merenung dan sedikit melegakan. Bagaimana tidak? Hidup kita yang sedang ka...
Baca selengkapnya

Pencapaian Tahun Kemarin

  Sebenernya agak malu buat nulis ini karena nanti dikira sok atau sombong hahaha. Nulis ini tujuannya cuma buat merekap aja apa saja yang tahun kemarin berhasil aku lakukan aja. Kalau dibilang mau pamer atau menunjukkan sesuatu, memang tujuannya itu. Sekalian menyimpan memorinya di tulisan ini. Tapi, kalau untuk menyombongkan diri? Tidak. Pencapaian ini masih tidak ada apa-apanya dibanding pencapaian kalian. Aku mulai dari apa yang aku lakukan di tahun kemarin. Mulai dari kerja bareng mas nopek, rilis single bersama temen-temen band, lalu menjuarai lomba standup street laughter volume 6 di Surabaya, menjadi perwakilan Standupindo Madiun di Final SUCROS kemarin, dan ditunjuk Mas Nopek sebagai opener bawaan di tour yang berjudul Kadung All In Untuk Semesta. Pertama, aku kerja bareng Mas Nopek. Awalnya itu tidak sengaja alias tidak dipersiapkan untuk itu. Aku yang waktu itu sedang menganggur dan menyibukkan diri dengan jualan es teh bernama Tjup Tea (sebelumnya berjualan nasi kep...
Baca selengkapnya