Challenge Baru

 

Jujur saja, akhir-akhir ini aku bingung harus bagaimana di standup. Padahal ini adalah kegiatan yang menyenangkan buatku, bahkan ketika berkumpul dengan teman-teman komunitas, aku males pulang lebih dulu. Dunia standup ini terlalu seru dan asyik untukku. Sebuah kegiatan yang isinya tertawa, tertawa, dan tertawa. Memberi kesempatan bagi orang-orang yang tidak pernah mendapatkan lampu sorot untuk memperoleh lampu sorotnya sendiri.

Aku bingung harus bagaimana karena sekarang aku sudah tidak punya target apa-apa lagi. Dulu, aku bisa seberkembang atau seperti sekarang karena banyak hal. Seperti mengejar panggung SUCI Kompas TV, mengejar ketertinggalan komunitas Madiun dari komunitas-komunitas lain di Jawa Timur, mengejar teman-teman standup-ku yang sudah oke di luar sana, dan masih banyak hal lainnya. Aku merasa sekarang aku sudah tidak perlu mengejar apa-apa karena bisa berada di lingkungan ini saja sudah cukup buatku.

Hal tersebut yang membuatku malah bingung harus bagaimana sekarang. Semenjak menerapkan nothing to lose terhadap seni komedi ini, rasanya sudah tidak menantang lagi bagiku untuk ber-standup. Aku mulai kehilangan rasa fun di panggung, aku mulai mencari-cari topik yang aneh, dan merasa bisa membuat jokes yang edgy. Seperti bukan aku yang biasanya di panggung.

Padahal suka dengan hal ini, tapi kenapa saking sukanya sekarang malah kebingungan? Apa memang harus mempunyai target terus agar bisa terus berkembang? Tapi, target apa lagi yang harus aku kejar? Masuk SUCI? Terlalu jauh, itu cuma mimpi aja. Punya nama di Jawa Timur? Alah, di Madiun sendiri aja aku tidak terlalu dikenal. Apa yang aku lakukan ini seperti sudah mentok.

Sudah hampir sepuluh tahun aku berkecimpung di dunia standup ini dan aku masih tidak bisa mencapai target-targetku sebelumnya. Aku merasa udah cukup kayaknya buat melakukan ini semua. Tapi, itu bukan berarti aku ingin keluar dari lingkungan ini. Tidak. Aku masih ingin berada di sini. Bahkan, beberapa temanku di standup tidak ingin aku pergi dan meninggalkan ini semua. Beberapa dari mereka juga masih memberi sebuah harapan kalau sebenarnya aku bisa lebih dari ini. Apa iya?

Melihat beberapa temanku yang sekarang sudah membuat special show atau show tunggal membuatku ingin melakukannya juga. Sayangnya keberanian itu tidak datang karena aku takut hasilnya rugi dan membuat teman-teman komunitasku kewalahan dengan pertunjukkan tunggalku tersebut. Anehnya, dorongan ini terus muncul dari mulut orang-orang di sekitar, memaksaku untuk segera membuat show tunggal. Apa ini yang harus aku kejar sekarang? Mengejar pertunjukkan lawak tunggalku sendiri? Kalau memang itu yang harus aku kejar, akan aku usahakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA JANGAN-JANGAN...

NRIMO ING PANDUM ALA THE JEBLOGS

Pencapaian Tahun Kemarin