Menjadi Anak Band Bersama Haneuver
Bagiku, menjadi anak band atau punya band adalah cita-cita yang tidak mungkin atau mustahil bisa ku gapai. Karena emang tidak punya bassic dalam bermain alat musik. Bisa main drum, tapi itu cuma bisa-bisaan aja. Dan nge-band bareng temen-temen SMA itu udah menjadi suatu hal untuk disyukuri.
Semua berubah semenjak dua tahun yang lalu. Aku bersama temanku, Mas Ragil, yang kebetulan lagi gabut pada waktu itu mencoba untuk jamming bareng. Jamming ini adalah sebuah sesi di mana semuanya ngawur. Bukan berarti ngawur itu berantakan dan semena-mena alias semaunya sendiri. Lebih ke penyesuaian aja. Bisaku kayak gimana, nanti Mas Ragil coba ngisi.
Jamming asal-asalan itu sempat beberapa kali dilakukan dan akhirnya mengajak dua orang lagi untuk bergabung. Mas Adit dan Mas Indra join the band. Mereka berdua mengisi posisi vokal dan bass. Karena keterbatasan skill, kami memutuskan untuk memainkan lagu-lagu post-punk dan mendalaminya. Post-Punk adalah sebuah genre yang dipopulerkan oleh band ternama seperti Joy Division. Genre ini memang sangat populer di Benua Eropa. Jarang sekali ditemukan band ber-genre post-punk ini di Indonesia. Tapi, tidak masalah karena memang kami hanya iseng main.
Kami berempat sempat berhasil membuat dua buah lagu. Gila, gila. Orang-orang amatir kayak gini bisa buat lagu, bro. Hahahaha. Kami cepat sekali untuk membuat lagu karena kemistri di antara kami sudah terbentuk. Berawal dari teman nongkrong yang kebetulan punya selera musik yang sama dan akhirnya masuk ke studio bareng.
Sangat disayangkan ketika Mas Indra terpaksa keluar dari band karena suatu hal. Akhirnya mencari orang yang bisa diajak masuk dan terpilihlah Somba. Somba masuk sebagai pemain bass dan Mas Adit ganti posisi menjadi vokalis. Sempat butuh penyesuaian yang agak lama karena Somba tidak begitu paham dengan genre yang diusung oleh band kami. Tapi, bukan masalah. Karena sekalian kami ingin membangun ulang kemistri.
Dirasa sudah siap untuk muncul ke permukaan, kami mulai memikirkan nama band yang sangat post-punk dan belum pernah dipakai sebelumnya. Menurutku, nama yang keren mungkin menggunakan istilah-istilah obat karena genre post-punk ini memang bernuansa gelap dan kadang terdengar depresif. Menurut Mas Ragil, lebih baik diberi nama dengan hal-hal berbau Eropa karena genre ini memang asalnya dari sana. Bisa dari plesetan nama daerah atau apa pun itu. Akhirnya, terpilihlah nama Haneuver yang merupakan plesetan dari Hannover, sebuah kota yang berada di Jerman. Dan asal kalian tahu, Jerman juga memiliki beberapa band yang mengusung genre post-punk ini.
Akhirnya kesempatan manggung pertama kali itu datang. Akhir 2022 Haneuver manggung di sebuah acara kolektif. Banyak band yang ikut dalam meramaikan gigs tersebut. Bisa dibilang Haneuver di gigs tersebut adalah band yang paling beda di antara yang lain. Karena Haneuver tidak sekencang band-band yang lain. Namanya juga post-punk. Hasilnya lumayan. Banyak orang yang akhirnya mengerti keberadaan kami.
Memasuki 2023 kami menemui titik buntu dalam band ini. Tampak ada kurang menyatunya beberapa personel. Beda dalam memandang memang kadang kala harus diselesaikan dan segera dicari titik tengahnya agar bisa berjalan bersama kembali. Kesulitannya mungkin karena sebuah band diisi oleh beberapa orang, jadi harus menyatukan pemikiran. Karena menyatukan banyak kepala ke dalam sebuah band memang tidak semudah itu.
Kesempatan untuk manggung lagi kembali hadir. Kali ini pada akhir tahun 2023 di Ngawi. Jauh sekali jaraknya untuk manggung hahaha. Dalam dua tahun baru dua kali manggung. Tapi, tidak masalah. Karena memang band ini dibentuk atas dasar senang-senang, jadi tidak terlalu memikirkan banyak hal. Toh, bisa sampai ke Ngawi juga sudah beryukur karena akhirnya dikenal sampai sana.
Awal tahun 2024 kami memutuskan untuk menambah personel baru, yaitu Mas Zuviq yang mengisi posisi gitar. Diharapkan dengan adanya dua gitaris dalam Haneuver ini bisa membuat bunyi-bunyian yang dihasilkan semakin kaya. Target kami dalam tahun ini adalah rekaman dan rilis. Benar-benar mengejar target itu agar kegiatan band ini tidak hanya latihan saja hahaha.
Bulan Maret 2024 kami masuk ke dapur rekaman. Ini adalah pengalaman pertamaku untuk rekaman sebuah lagu. Karena kebanyakan dari kami adalah pemula dalam bidang ini, bisa dikatakan bahwa proses rekaman ini berlangsung lama. Kami rekaman hampir enam jam dan hanya merekam satu lagu saja. Oiya, kami melakukan rekaman di sebuah studio rekaman di Ngawi. Kebetulan di sana ada sesuatu yang kami butuhkan saat rekaman dan sayangnya tidak ada di Madiun.
Selama puasa kami memutuskan untuk libur dulu untuk kegiatan band. Sambil menunggu hasil mixing dan mastering. Jujur saja, aku kaget ketika hasil rekamannya tidak sebagus yang aku bayangkan. Sampai-sampai hasil rekamannya dibawa ke Surabaya, ke salah satu teman Mas Ragil untuk dilakukan proses mixing dan mastering. Asal kalian tau, proses ini adalah proses yang paling rumit karena kalau tidak cocok, bisa-bisa outputnya berbeda dari apa yang kami harapkan.
Setelah semuanya selesai, kami memutuskan untuk merilis lagu berjudul Megapolitan pada bulan Mei 2024 kemarin. Sebuah lagu tentang keresahan kami terhadap tempat tinggal kami. Senang sekali karena banyak yang memberi respon positif dalam perilisan lagu ini.
Setelah lagu ini rilis, kami mendapatkan tawaran manggung sebanyak empat kali. Tiga di antaranya ada dalam satu bulan yang sama. Luar biasa. Dampak dari merilis lagu ternyata sehebat ini. Benar-benar tidak menyangka karena selama ini kegiatan kami cuma mentok sampai di latihan rutin saja.
Mungkin itu saja yang bisa aku sampaikan seputar kegiatan band ini. Aku sendiri pun masih tidak menyangka akan menjadi anak band. Siapa yang menyangka bahwa mimpi ini akhirnya benar-benar menjadi nyata? Ya, meski pun belum menjadi band yang besar, setidaknya sudah menjadi anak band dulu hehehe.
Kalau ditanya target ke depannya apa, mungkin kami ingin rekaman lagi.
Bagi kalian yang ingin mendengarkan lagu Haneuver yang berjudul Megapolitan, bisa klik tautan di bawah ini.
https://open.spotify.com/track/4ObIfiropVdD8EdEwNVEyR?si=c574808690a1435c
Komentar
Posting Komentar