NASI PECEL DI LUAR MADIUN RASANYA ANEH
Bukan sengaja membuat kontroversi dengan judul yang
mungkin bisa membuat orang tersinggung. Karena itu memang adalah hal yang aku
rasakan ketika pertama kali merantau ke luar Madiun dengan waktu yang lama.
Merasakan makanan khas daerahku yang rasanya berbeda dari yang biasanya selalu
aku makan.
Ya, sebenarnya malu juga buat bilang kalau ini
adalah pertama kalinya aku merantau. Karena mendapat pekerjaan di luar
kampungku, Madiun. Aku merantau di sebuah daerah yang sebenarnya tidak terlalu
jauh dengan Madiun. Jarak yang ditempuh sekitar 2 jam dari Kota Madiun. Budaya
dan bahasanya pun masih nyambung-nyambung aja. Tidak banyak culture shock yang
aku rasakan, kecuali soal makanan.
Makanan yang aku maksud di sini spesifik ke nasi pecel.
Sebuah makanan yang menjadi trade mark dari daerah bernama Madiun, yang mengaku
kalau pecel itu asli dari Madiun. Nah, banyak sekali orang yang berjualan nasi
pecel di sini, di tempatku merantau. Cuma, ada beberapa hal yang membuatku agak
gimana gitu sama nasi pecel yang mereka suguhkan.
Pertama, rasa. Sudah pasti rasanya berbeda dari yang
biasanya aku makan di Madiun. Sambel pecelnya kurang gimana gitu, loh. Kayak
cuma sekadar ada aja kelihatannya. Bahkan, saking parahnya, aku pernah beli
nasi pecel yang tidak ada sambel pecelnya. Kalian tahu bumbunya pakai apa?
Bumbu gado-gado. Damn! Lidahku menangis merasakan makanan itu, Pak. Kayak lagi
makan gado-gado, tapi pakai nasi.
Kedua, beberapa imbuhan yang ada di dalamnya. Banyak
yang membuatku sampai terpelongo melihatnya. Aku pernah membeli nasi pecel dan
ditawari untuk tambah Sambel terong. Ha? Sambel terong? Kan, nasi pecel sudah
ada sambel pecelnya. Kenapa ditambahi sambel terong? Anehnya lagi, semua orang
yang makan di situ, ya, pakai sambel terong semua. Loh, heh?
Tidak cuma sampai di situ. Pernah juga lagi makan
nasi pecel, pakai telur bumbu bali (aku tidak tahu di daerah kalian ini namanya
apa, kalau di Madiun bumbu Bali, ya, cuma itu aja) dan nasi pecel di piringku
diberi kuahnya bumbu Bali itu, dong.Banyak lagi. Mana kerasa sambel pecelnya?
Huhuhuhuhu. Sedih aku.
Ada lagi orang yang makan nasi pecel, tapi ditambahi
sayur berkuah, Pak. Beneran. Ada yang makan nasi pecel dikasih sayur lodeh sama
kuahnya. Banyak orang sini yang makan kayak gitu. Udah kayak ngelihat rawon
pecel kalau kalian tahu. Ngelihatnya itu kayak, “jadinya mau makan sayur atau
makan pecel, nih?”
Mungkin terkesan lebay, tapi emang aneh aja
menurutku pribadi melihat pemandangan seperti itu. Sebagai orang yang tinggal
di Madiun dari kecil merasa kecewa banget kalau ternyata orang-orang malah
makan nasi pecelnya itu bukan karena sambel pecelnya, tapi malah gara-gara
tambahan sayur atau makanan lain yang berkuah.
Tapi, itu semua soal selera dan kebiasaan aja. Bisa
aja aku pulang ke Madiun dan melakukan hal serupa di sana hahaha. “Buk, nasi
pecel macam ini? Kok, nggak dikasih sayur lodeh? Kasih, dong!”
Keren mas danang, bisa nih tembus mojok
BalasHapussusah kalau patokannya modjok. Bakal oke semisal dilirik Pojok Kampung JTV.
Hapus