Sadar Diri

Hm, sekalinya nulis malah jadi pengen nulis terus. Ini pertanda bagus, kan? Seharusnya bagus, dong. Mungkin tulisan ini tidak akan saya promokan seperti tulisan yang lain karena tulisan ini isinya cuma curhat aja. Pendek dan tidak ada arti atau hal positif yang bisa diambil. Jadi, semisal nemu tulisan ini yang jangan berekspetasi apa-apa.

Oke, waktunya curhat. Dulu saya sempet deket sama cewek yang menurut saya dia itu keren banget. Dia dulu merupakan salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bogor. Tapi, dia keluar dari sana saat masuk semester dua dengan alasan tidak cocok dan pengen ke jurusan yang diinginkan.

Saya bisa menyimpulkan bahwa dia adalah orang yang jago banget berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, saat sedang bertukar cerita dengan saya. Jurusan atau prodi yang ingin dia masuki adalah Sastra Prancis. Gokil, lah. Bahasa Inggris jago, sekarang malah mau Bahasa Prancis. Dia meminta doa dalam ceritanya, saya aminkan, dan sekarang kesampaian untuk kuliah di sana.

Sempet mikir, apa alasan saya tidak bisa jadi salah satu bagian atau menjadi penampingnya adalah mungkin saya tidak sepinter dia. Mungkin. Karena saya sendiri juga kesulitan dalam berbahasa inggris. Saya saja kadang mengerti arti sebuah tulisan berbahasa inggris, kadang juga nggak ngerti sama sekali. Dia yang dua kali kuliah saja masuk Univ atau perguruan tinggi yang namanya saja bagus, sedangkan saya ini apa coba hahaha.

Seharusnya, ketika saya mendengarkan ceritanya, saya juga harus bersiap untuk mundur karena hal-hal yang sudah saya sebutkan di atas. Seharusnya saya sadar diri atau ngacalah minimal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA JANGAN-JANGAN...

NRIMO ING PANDUM ALA THE JEBLOGS

Pencapaian Tahun Kemarin