APAKAH AKU BISA?

Jujur saja, aku sudah mulai pesimis dengan kemampuanku di Stand-Up Comedy. Bukan karena aku menyerah, tapi aku merasa bahwa ilmu yang sampai sekarang aku pakai sudah tampak usang dan sia-sia. Sekarang banyak komika baru bermunculan dan kelihatannya mereka lebih jago dibandingkan dengan aku. Aku yang masih membawa ilmu lama, bisa dibilang juga ilmu ortodoks ini ragu karena perkembangan yang begitu pesat.

Seharusnya, aku tidak perlu pesimis, karena sudah aku niatkan untuk cuma menghidupi komunitas aja, tidak lebih. Tapi, dari benakku paling dalam, ada sebuah sisi di mana aku ingin sekali berhasil di bidang ini. Padahal kalau dipikir dengan akal sehat, jelas tidak mungkin. Aku saja yang sudah berkecimpung selama sembilan tahun di Madiun, tidak menjadi apa-apa. Malah orang-orang di Madiun ada beberapa yang baru tahu kalau di Madiun ada komunitas Stand-Up Comedy.

Ada sisi yang ingin aku menyelesaikan semua ini. Maksudnya, aku harus mati-matian dengan seni ini, hingga tahu aku finish di mana dengan berjuang mati-matian. Karena selama ini aku pikir usahaku masih belum seberapa dibanding komika-komika lain juga yang namanya sudah terdengar. Aku masih “stuck”di sini-sini saja. Beberapa Minggu terakhir aku mulai perjalananku buat keliling ke beberapa komunitas yang ada di Jawa Timur. Aku ingin tau, sebenarnya apakah aku benar-benar tertinggal atau tidak.

Aku juga merasa “down” untuk saat ini karena, ya, seperti yang aku katakan sebelumnya, aku merasa sia-sia aja sembilan tahun tidak menjadi apa-apa. Banyak tekanan yang menuntutku untuk segera berhenti dari kegiatan bodoh ini, tapi aku sangat menyukai kegiatan ini. Bodoh sekali diriku hahaha.

Tapi, ada beberapa orang yang masih percaya denganku. Beberapa nama besar dalam skena ini yang menginginkan aku untuk tetap bertahan dan lebih percaya diri. Ada yang menyuruhku untuk melakukan pertunjukkan tunggal, ada yang menyuruhku untuk coba menyelingi kegiatan ini dengan mengisi konten Instagram, dan satu temanku lagi yang menyuruhku untuk tetap bertahan di sini karena menurut dia aku masih layak ada di skena ini.

Semua saran aku tampung. Akan aku usahakan semampu dan sebisaku. Aku akan coba dengan keliling, lalu mungkin membuat konten, dan membuat pertunjukkan tunggal. Apakah memang aku bisa dan layak? Aku juga tidak tahu. Semoga saja untuk saat ini, apa yang aku lakukan memiliki dampak untuk aku yang masih bertahan di sini.

Maaf kalau bahasa dan ceritanya mawut karena memang cuma ingin menulis keresahan atau kegelisahan yang lagi aku rasakan tentang sesuatu kegiatan yang sekarang sedang aku gandrungi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA JANGAN-JANGAN...

NRIMO ING PANDUM ALA THE JEBLOGS

Pencapaian Tahun Kemarin