Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

SIAPA YANG PANTAS?

Halah, percuma saya menyapa kalian yang tidak sengaja membaca ini dengan pembukaan "Bagaimana kabarnya? Saya harap kalian baik-baik saja" karena sesungguhnya tidak ada yang benar-benar membaca tulisan saya ini. Saya pikir tidak ada orang yang terlintas kepikiran "Eh, baca tulisan di blog sanlaiglemon kelihatannya bukan iden yang buruk". Meski mereka teman saya sendiri. Tapi, tidak apa-apa hahaha. Maaf, malah mencurahkan segala isi hati. Kita langsung saja ke intinya, yaitu sesuai judul, siapa yang pantas? Dalam hal ini yang saya maksudkan adalah siapa yang pantas mendapatkan bantuan pendidikan berupa beasiswa atau bidikmisi. Saya tidak setuju dengan program tersebut karena program tersebut mewajibkan siswa atau mahasiswa yang mendapatkannya harus pintar. Bukan berarti saya mau mengambilnya jika syaratnya tidak harus pintar, tapi apa memang semua yang pintar membutuhkan fasilitas ini? Menurut saya tidak semua. Memaksakan siswa atau mahasiswa yang mendapatkan fasilita...

ILUSI

Apa kabar? Semoga baik-baik saja. Bukan soal kesehatan jasmani saja, tapi juga yang lain, termasuk pikiran. Jasmani yang harus kuat pada saat pandemi seperti ini juga harus sebanding dengan otak yang harus tetap waras dalam kondisi seperti ini. Otak adan tubuh adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan karena saling melengkapi. Otak yang bagian perencana, tubuh yang melaksanakan. Tapi, yang paling parah dari semua itu adalah otak dan tubuh ini bisa membuat sebuah ilusi. Ilusi apa itu? Hmm, menarik untuk dibahas. Sejak kecil saya tidak pernah melewatkan beberapa acara TV, baik yang saya sangat ingin tonton sampai acara TV yang disukai orang tua. TV menjadi salah satu penghibur saya di rumah selain bermain di luar bersama teman. TV banyak sekali memberikan tontonan yang membuat kita menganggap bahwa kejadian yang ada di sana benar-benar terjadi. Seperti kisah seseorang yang miskin dan susah yang tiba-tiba menjadi seorang pengusaha sukses. Tontonan seperti itu memang membuat banyak...

Jose Mourinho

Akhir-akhir ini saya tidak begitu sibuk. Sudah jelas, karena saya adalah pengangguran. Pengangguran adalah sebuah tekanan di mana kita harus segera menemukan pekerjaan. Tetapi, di sisi lain, pengangguran juga bisa menjadi waktu yang sangat bermanfaat untuk mempelajari hal-hal lain. Nggak, sih. Itu cuma alasan aja biar terlihat keren walau pun menganggur. Hahaha. Saya ingin sekali membahas seseorang yang menurut orang-orang dia itu menyebalkan dan nggak terlalu sangar atau keren. Dia adalah Jose Mourinho yang merupakan seorang pelatih sepakbola berkebangsaan Portugal. Orang-orang menganggap dia menyebalkan karena memang Mou, sapaan Jose Mourinho, kerap mengatakan sesuatu yang bisa membuat telinga panas. Tidak hanya itu, orang-orang menganggap dia adalah seseorang yang biasa aja karena membuat sepakbola jadi membosankan. Saya tidak setuju dengan anggapan orang-orang karena menurutku Mou itu keren banget. Saya memang tidak berani memprovokasi atau memberikan komentar pedas yang bisa m...

Sadar Diri

Hm, sekalinya nulis malah jadi pengen nulis terus. Ini pertanda bagus, kan? Seharusnya bagus, dong. Mungkin tulisan ini tidak akan saya promokan seperti tulisan yang lain karena tulisan ini isinya cuma curhat aja. Pendek dan tidak ada arti atau hal positif yang bisa diambil. Jadi, semisal nemu tulisan ini yang jangan berekspetasi apa-apa. Oke, waktunya curhat. Dulu saya sempet deket sama cewek yang menurut saya dia itu keren banget. Dia dulu merupakan salah satu mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bogor. Tapi, dia keluar dari sana saat masuk semester dua dengan alasan tidak cocok dan pengen ke jurusan yang diinginkan. Saya bisa menyimpulkan bahwa dia adalah orang yang jago banget berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, saat sedang bertukar cerita dengan saya. Jurusan atau prodi yang ingin dia masuki adalah Sastra Prancis. Gokil, lah. Bahasa Inggris jago, sekarang malah mau Bahasa Prancis. Dia meminta doa dalam ceritanya, saya aminkan, dan sekarang kesampaian untuk kuliah ...

Straight Edge

Halo, teman-teman. Bagaimana kabarnya hari ini? Pertanyaan ini sekarang bukan hanya sekadar basa-basi ya. Jadi sesuatu yang benar-benar ingin kita tau dalam keadaan yang rumit saat ini. Ditambah dengan peraturan pemerintah soal PPKM yang selalu diperpanjang juga membuat rumit isi kepala. Saya harap kalian semua baik-baik saja agar bisa terus membaca tulisan saya di blog ini hahaha. Tulisan saya kali ini akan membahas sesuatu yang ada sangkut pautnya sama musik Punk, yaitu Straight Edge. Apa itu Straight Edge? Menurut artikel yang saya baca, Straight Edge itu adalah sebuah gaya hidup anak Punk yang berbeda dari mayoritas. Kelompok Straight Edge ini tidak meminum minuman beralkohol, tidak merokok, dan tidak juga menggunakan narkoba (karena pada saat kelompok atau gaya hidup ini muncul banyak sekali anak Punk yang menggunakan narkoba). Kelompok ini juga memiliki kaum ekstrimis yang tidak hanya meninggalkan atau menjauhi ketiga hal yang saya sebutkan di atas. Kaum ekstrimis dari Straight...

Masuk ke Dalam Tate no Yuusha no Nariagari

Kali ini saya ingin melakukan review terhadap sebuah anime yang berjudul Tate no Yuusha no Nariagari. Namanya juga review, jadi ini sudah pasti memberikan spoiler.   Jadi, jangan ada yang protes kalau saya membocorkan hampir seluruhnya di sini. Mungkin bagi kalian yang sudah nonton atau sudah membaca manganya tidak keberatan jika membaca review ini. Ya, semoga senang atau menikmati saat membaca ini aja, deh. Untuk yang belum tahu, Tate no Yuusha no Nariagari ini adalah sebuah anime yang menceritakan petualangan seorang pahlawan. Aslinya, pahlawannya tidak hanya satu, tapi justru ada empat pahlawan. Setiap pahlawan memiliki senjata masing-masing. Ada yang memiliki senjata berupa tombak, panah, pedang, dan perisai. Anime ini menjadi unik karena dia mengambil sudut pandang yang tidak biasa karena lakon utama dalam anime ini senjatanya adalah perisai. Awal cerita, semua seperti berjalan baik-baik saja karena para pahwalan ini begitu dinantikan oleh para penduduk yang ada di dunia t...

Niat

Gokil, sehari nulis bisa dua kali, lo. Hahaha. Sumpah, masing nggak nyangka kalau ternyata masih ada aja yang dateng buat baca tulisan di blog ini. Meskipun cuma tiga pembaca bulan ini, syukurlah. Daripada nggak ada yang baca. Tapi, emang ada yang masih memiliki niat untuk membaca semua tulisan di blog ini? Tulisan ini dibuat karena saya baru saja mendapatkan inspirasi menulis setelah menonton sebuah konten berjudul MonoloGue dari channel YouTube standupindo. Jadi, channel tersebut adalah channel komunitas stand up comedy Indonesia. Nah, konten MonoloGue adalah konten monolog dari seorang stand up comedian yang setiap episode-nya pasti berbeda-beda. Jadi, kebetulan tadi saya menonton sebuah monolog dari salah komika (sebutan stand up comedian di Indonesia, kalau di luar negeri Comic) senior bernama Soleh Solihun. Dia di konten tersebut bercerita tentang karirnya selain menjadi stand up comedian yang tidak pernah diduga sama sekali. Soleh Solihun membahas tentang bagaimana karirny...

Harus Apa?

Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya ada waktu lagi untuk menulis. Tapi, perasaan semua basa-basi artikel di blog ini gitu terus ya? Hahaha. Maaf, saya cuma penulis amatir yang masih tidak tahu bagaimana cara membuat tulisan menjadi menarik. Kelihatannya percuma juga membuat tulisan yang menarik, la wong yang baca saja tidak ada. Hahaha. Sekarang lagi ada di fase atau momen yang membuat saya sendiri bingung harus bagaimana. Sesuai dengan judulnya, sih. Ya situasi ini belum pernah saya lalui atau pernah alami sebelumnya. Itu yang membuat saya bingung harus bagaimana dan harus menggunakan langkah seperti apa juga. Jadi, ceritanya saya suka dengan seseorang karena menurut saya... Alah, tidak perlu tahu alasannya. Nah, dulu kami sangat aktif chatting dan saling bertukar cerita. Akhir-akhir ini kelakuannya sedikit berbeda dari biasanya. Seperti jarang memberi tahu apa yang dikerjakan dan jarang bercerita tentang apa saja. Beberapa hari kemudian, saya baru tahu kalau ternyata te...

Sebenernya Hidup Ini Mau Ke mana, Sih?

Halo, selamat datang kembali di blog ini. Selamat membaca tulisan yang tidak penting ini. Sekali lagi, saya nggak mau share tulisan lagi karena sudah pasti yang baca dikit. Jadi, ya biar aja nulis meski tidak ada yang baca hahaha. Semua tuisan cuma berdasar uneg-uneg yang kadang bikin neg sampai tidak tahu harus digimanain. Cuma mau cerita saja bahwa sebenernya saya sedang bingung dengan hidup saya sendiri. Saya merasa bahwa hidup saya ini seperti kapal yang berada di tengah lautan, tapi nahkodanya kehilangan kompas, kapalnya mulai rusak, terjebak di dalam badai, seluruh yang ada di kapal sudah berusaha untuk menanganinya tapi ya itu, tak kunjung reda. Ya, bagaimana tidak bingung? La wong saya ini dulu waktu masih SD aja bercita-cita menjadi seorang pilot hahaha. Sangat tidak masuk akal kalau dipikir-pikir. Masuk SMP sudah tidak punya cita-cita, masuk SMA juga bingung kalau ditanya soal cita-cita. Iya, lo. Saya ini bingung waktu temen-temen saya bisa bilang mau kuliah di Univ X, ...

Jadi Ini yang Selalu Dipikul Papa

Halo, selamat membaca, kalau ada yang membaca. Memang saya jarang nulis di blog ini. Alasannya simpel, karena nggak ada yang baca tulisan di blog ini. Tapi, ada senengnya juga. Karena semakin sedikit yang baca, mulai dari situ berhenti untuk nunjukin tulisan apa aja yang udah rilis di blog ini. Jadi, dengan senang hati bisa nulis banyak hal tanpa ragu, tanpa harus mikir ini dan itu, serta tidak harus mikir akibatnya apa hahaha. Tulisan kali ini emang penuh emosi. Semua yang ada di hati emang harus dikeluarkan biar ‘plong’. Baru kali ini nulis rasanya kayak ada beban berat banget di punggung. Semenjak Papa nggak ada, sekarang aku yang gantiin dia di rumah karena Kakak kerja di Jakarta dan Adek yang pondok di luar kota. Jadi, cuma tinggal sendiri di rumah sama Mama. Beratnya itu bukan ngurusin pekerjaan rumah, atau nganter Mama ke pasar, atau nurutin permintaan Mama yang aneh-aneh, bukan, bukan itu. Beban yang aku pikul ini berat karena banyak banget masalah yang harus dihadapi. Ngur...

KENAPA YA?

  Hahaha, sudah lama nggak nulis lagi. Akhirnya ada waktu buat nulis di blog tercinta ini. Tidak akan saya publikasikan hahaha, biar yang sering baca di sini aja yang tau. Tulisan ini dibuat karena penasaran hahaha. Kenapa ya semua yang aku buat itu pasti nggak berhasil? Iya, lo. Aku pernah coba ini itu pasti ujung-ujungnya nggak berhasil. Contoh, aku suka stand up, keliatannya lucu di kota sendiri begitu di luar kota langsung garing banget hahaha. Padahal udah sama kayak yang biasa tak bawa. Sekarang aja temen-temenku yang seangkatan udah pada jago-jago. Mereka ada yang lolos SUCI, ada yang jadi jaura di kompetisi stand up komunitas yang menurutku paling oke, tapi aku masih gini-gini aja. Anjing emang haha. Begitu juga dengan podcast. Makin nambah episode malah makin menurun pendengarnya hahahaha. Ya mungkin emang temen-temen sekitarku juga nggak ada yang ndengerin. Mau berhenti juga agak gimana gitu, dikira nanti Cuma ikut-ikutan. Padahal gara-gara kotaku udah ngejalanin PPKM...

“Ayo, benci dia sama-sama!”

Mengajak orang untuk membenci apa yang dia benci adalah ajakan yang bodoh. Kok bisa kepikiran buat ngajak orang lain membenci apa yang dia benci itu gimana? Terus, mengajak orang-orang untuk membenci apa yang dia benci itu bukannya termasuk dalam “ujaran kebencian”? Bisa kena pasalnya nggak, sih?       Seperti yang kita tahu bahwa akhir tahun 2020 komedian bernama Coki Pardede diserang netizen karena sebuah postingan di akun Instagram-nya. Saya ingin mengatakan bahwa lawakannya itu bangsat. Dark Comedy-nya bener-bener dark sekali sampai kadang kita tidak tahu batasan untuk tertawa. Tapi, pantaskah kita untuk menghujat dia?       Hampir semua orang tahu siapa dia karena lawakannya yang dark. Tapi, kenapa yang tidak suka terus mengikutinya? Kalau tidak suka dengan kontennya ya tidak usah diikuti, dong. Buat apa? Seperti saya yang tidak suka dengan lawakannya, saya unfollow, masalah selesai. Kalau yang tidak suka malah mengikuti kesehar...