Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Keluh Kesah Jagi dalam Jaga Diri

  Hari Sabtu lalu, 16 Desember 2023, aku pergi ke Kediri untuk menyaksikan special show atau sebuah pertunjukkan Stand-Up Comedy Special dari temanku bernama Jagi. Dia adalah salah satu anggota dari sekian banyaknya penghuni Standupindo Kediri. Aku pergi ke sana dan menonton show-nya hanya untuk melihat bagaimana dia mengeluarkan keresahannya. Menurutku show kemarin yang aku tonton sangat worth it sekali meski pun harga tiketnya cuma empat puluh ribu rupiah saja. Show ini dimulai dengan dua MC, yaitu Dado dan Reza Lemu yang memanaskan penonton sebelum memanggil komika-komika pembuka. Dado dan Reza Lemu di awal sesi ini menyapa para penonton dan menimpalinya dengan lucu agar suasananya cair. Karena ternyata ada beberapa orang yang belum pernah menonton standup secara live. Rata-rata dari mereka ini adalah teman-teman Jagi yang memang ingin memberi support pada Jagi. Komika pertama adalah komika dari Kediri bernama Ghurril. Menceritakan tentang bagaimana hidup sebagai seorang ana...

Keseruan Battle Standupindo Mojokerto dan Standupindo Sidoarjo

  Sekarang, semakin banyak battle yang dilakukan oleh beberapa komunitas di Jawa Timur. Battle dari Standupindo Mojokerto melawan Standupindo Sidoarjo kemarin juga menjadi salah satu battle komunitas yang menurutku keren. Battle antara kedua komunitas ini sistemnya home dan away. Standupindo Mojokerto terpilih menjadi tuan rumah terlebih dahulu pada battle yang berlangsung pada hari Minggu, 19 November 2023, kemarin. Battle ini menampilkan lima komika dari Mojokerto dan lima komika dari Sidoarjo. Lima komika dari Mojokerto ini ada mas Sofyan, Resti, mas Dzul, Pak Agus RT, dan mas Edy Saputro. Mereka berlima bisa dikatan berhasil mengocok perut penonton mereka sendiri. Sudah pasti karena itu memang kandang mereka. Perwakilan dari Sidoarjo tidak mau mengalah. Ada Dandy, Angwin, Edwin Swewep, Nasrul, dan Diki Agustina. Mereka seperti menunjukkan taringnya di hadapan para penonton Mojokerto. Tidak mau mengalah karena mereka berstatus sebagai tim tandang yang ingin mencuri poin di k...

Aku? Local Heroes?

  Setelah bergelut di dunia Stand-Up Comedy selama sembilan tahun, bahkan sebentar lagi masuk tahun kesepuluh, baru kali ini aku diundang sama komunitas standup selain di daerahku. Aku diundang untuk mengisi show standup mereka. Tawaran pertama datang dari saudara jauh, Standupindo Jombang, yang saat itu sedang menghelat lomba internal dan aku ditunjuk sebagai salah satu tamu di sana. Tawaran kedua datang dari tetangga Jombang, Standupindo Mojokerto, yang akan menggelar show battle dengan Sidoarjo dan aku ditunjuk juga sebagai tamu. Pengalaman pertama saat aku menjadi tamu di Jombang kemarin agak mengecewakan. Menurutku, harusnya aku bisa lebih dari pada yang kemarin. Aku merasa kesal dengan penampilanku sendiri, meski pun banyak teman-teman komika yang lain mengatakan bahwa sebenarnya penampilanku baik-baik saja. Karena pertama kali diundang sebagai tamu, pikiranku sudah aneh-aneh aja. Pikiran aneh-aneh ini juga termasuk ketakutan yang aneh-aneh juga. Takut tidak lucu itu waja...

Skena Standup di Jatim Hidup Kembali

  Mungkin banyak yang baru mengikuti standup beberapa tahun atau bahkan baru saja mengikuti perkembangannya di daerah masing-masing. Entah sebagai pelaku atau hanya sebatas penikmat saja. Terutama di daerah Jawa Timur yang dulunya sangat-sangat produktif dalam menghasilkan talenta-talenta komika berbakat. Beberapa di antaranya ada Cak Akbar, Mas Topenk, Mas Muslim, Pak Yudhit, Mas Arif, Bang Arie, Bang Abdur, dan   masih banyak lagi tapi tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Menurutku penurunan skena ini dimulai sekitar tahun 2015 atau 2016, di mana banyak komunitas yang mulai menyudahi atau membubarkan komunitasnya, seperti tetangga dekat Madiun, yaitu Standupindo Ngawi. Ada juga beberapa komunitas yang sempat vakum karena krisis yang melanda komunitasnya mulai dari penonton dan jumlah komika yang terus berkurang. Banyak sekali komunitas yang berguguran saat itu. Sedih melihat banyak sekali komunitas yang gugur, sampai sempat membatin, “apa standup memang cuma sampai di s...

Beberapa Hal di Menjadi Dewasa Madiun

  Menjadi Dewasa adalah special show atau peruntjukkan stand-up comedy spesial dari mas Nopek yang kita semua tahu berasal dari Madiun. Menjadi Dewasa kali ini juga sama seperti tur sebelumnya, cuma kota singgahnya lebih sedikit, yaitu sepuluh kota saja. Menjadi Dewasa kali ini juga singgah di Madiun dan diadakan pada hari Minggu kemarin, 12 November 2023. Aku di Menjadi Dewasa Madiun kali ini bertugas sebagai penanggungjawab acara dan juga sebagai local opener. Ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan terkait pertunjukkan ini. Pertama, sebagai penanggungjawab acara. Aku cuma mau minta maaf atas kejadian yang kurang mengenakkan terkait pertunjukkan kemarin. Sempat kecolongan mengenai parkir yang membuat tetangga venue merasa terganggu. Jadi, ada salah satu penonton yang luput dari pengawasan tukang parkir dan parkir di depan toko atau di depan rumah orang lain. Si pemilik rumah ini marah-marah di depan venue dan harus aku tenangkan karena emosinya meledak-ledak. Bahkan dia sampa...

Standupindo Kediri, Bukti Asa Itu Masih Ada

  Tanggal 3 November 2023 kemarin, aku hadir ke acara ulang tahun Standupindo Kediri yang kesebelas. Sebuah perjalanan yang tidak bisa dibilang sebentar untuk ukuran komunitas yang isinya cuma haha dan hihi. Aku pergi ke sana dengan beberapa kawan Madiun, Yosi, Iqbal, dan Arry. Kami berempat datang untuk memenuhi undangan dari teman-teman Kediri. Aku datang terlambat karena beberapa hal, pertama di Madiun hujan angin yang membuat jadwal berangkatku yang harusnya jam empat sore jadi mundur. Berangkat dari Madiun sekitar jam lima sore, menjelang maghrib. Turun di Bra’an dan disambung dengan bus yang mengarah ke Kediri. Tiba di Kediri sekitar pukul setengah delapan malam yang membuat kami harus bergegas ke venue tempat di mana Standupindo Kediri merayakan ulang tahunnya. Saat tiba di venue, betapa terkejutkan aku melihat antusias penonton yang begitu luar biasa. Ada sekitar 100 penonton yang melakukan reservasi untuk menontoni para komika Kediri tampil. Seluruh penonton terus tert...

Saint Lucu Mojokerto dan Kegilaan yang Tidak Terlupakan

  Sebenarnya sudah lama sekali kejadian-kejadian yang akan aku sampaikan ini terjadi, kurang lebih hampir sebulan yang lalu. Awalnya aku ingin sekali memendam kebahagiaan yang aku rasakan ini sendiri, tapi di sisi lain ada bagian dariku yang ingin membagikan momen bahagia yang aku dapatkan ketika mengikuti kompetisi Saint Lucu ini ke orang banyak melalui tulisan di blog ini. Kemungkinan ceritanya akan panjang, jadi jika dirasa tidak bisa membacanya sampai selesai, sialan kamu. Aku mengikuti lomba Saint Lucu ini bukan karena ingin juara, tapi karena beberapa temanku mengikuti kompetisi ini. Jadi, beberapa temanku yang mengajakku dan membujukku untuk ikut berpartisipasi. Salah satunya adalah temanku, Fajri. Seorang komika dari Jombang yang mungkin sekarang namanya sudah lumayan dikenal di Surabaya. Dia bilang ikut kompetisi seperti ini agar masih terlihat aktif dalam skena Stand-Up Comedy di Jawa Timur. Dia membujukku dengan kata-katanya sendiri yang intinya kalau aku ikut dan tida...

Persahabatan Komedi Madiun dan Jombang

  Aku bergabung dengan komunitas Standupindo Madiun pada tahun 2014. Tapi, aku sudah tau kalau beberapa seniorku di komunitas, termasuk kakakku sendiri, berteman baik dengan komunitas Standupindo Jombang. Bahkan kedekatan ini terasa bukan seperti kedekatan yang biasa. Sudah bisa dibilang kalau komunitas Madiun dan Jombang ini seperti saudara jauh yang begitu bertemu akan langsung melebur menjadi satu. Kenapa bisa dibilang kalau komunitas Madiun dan Jombang ini sudah seperti saudara? Karena seperti tidak ada halangan antara kedua komunitas ini meski sudah berganti generasi. Mau baru atau pun lama, sudah seperti bertemu sejak lama, entah kenapa dan bagaiaman, tapi memang sedekat itu kedua komunitas ini. Aku merasakan kemesraan kedua komunitas ini sejak pertama kali bergabung dengan Standupindo Madiun. Aku melihat beberapa seniorku sering saling sharing perihal suka dan duka komunitas dan anehnya hal itu juga sekarang sering aku lakukan dengan temanku yang ada di komunitas Standup...

Usaha Tidak Mengkhianati Hasil

  Beberapa bulan ke belakang aku agak senang karena akhirnya komunitasku mulai ramai job lagi, meski rata-rata yang nyikat job-nya ya aku sendiri. Bukan karena aku ‘maruk,’ tapi emang rata-rata anak-anak yang lain pada nggak bisa aja. Nge-job pun harus sesuai dengan harga fee-ku lah, kalau di bawah itu udah pasti tak lempar ke anak-anak yang lain biar kebagian rasa atau atmosfer ketika nge-job. Mungkin ini adalah bukti kecil dari pepatah “usaha tidak mengkhianati hasil” yang udah kami (komunitas Standupindo Madiun) lakukan akhir-akhir ini. Mulai merutinkan open mic, mulai aktif membuat show agar terlihat ada pergerakan setiap tahun (walau pun rata-rata ketolong sama tour komika gede), dll. Padahal usaha-usaha seperti itu dilakukan agar komika komunitasku bisa lebih fight aja, bukan karena pengen nge-job. Eh, ternyata dibawanya ke sini. Karena jujur saja, animo masyarakat Madiun terhadap Standup sudah habis di tahun 2015 menurutku. Tahun di mana masyarakat Madiun akan melahap ap...

Legenda Urban

Awal pertama saya mengikuti atau masuk dalam dunia Stand-Up Comedy ini karena ingin terlihat keren. Bisa melawak di atas panggung, lawakannya berisi dan berbobot, sampai membuat orang-orang takjub melihat saya. Itu awalnya. Karena seiring dengan saya yang terus bergelut dengan dunia Stand-Up Comedy ini membuat tujuan saya berubah. Sekarang murni ingin menghibur dari apa yang saya rasakan. Weh, bijak sekali. Asal kalian tahu, saya ini sudah berkecimpung selama sembilan tahun. Selama itu dan belum ada prestasi yang saya raih saat ini. Sudah tau bahwa tidak nihil gelar, tapi masih saja melakoni. Idealisme saya memang terlalu tinggi sampai lupa kalau hal-hal yang saya kejar ini mustahil. Hahaha. Saya merasa kalau saya ini bukanlah apa-apa. Karena komunitas saya yang juga tidak bisa dibilang bagus dibanding komunitas lain di regional Jawa Timur. Komunitas saya ini hanya menang dalam hal ngeyel aja, kalau lucu belum tentu. Saya juga merawat komunitas saya ini agar tidak mati, tidak seperti k...

Terima kasih, Koloni

Aku tidak menyangka kalau perjalananku mungkin cuma sampai di sini. Memilih jalur yang aku senangi, bahkan bisa dibilang aku mencintai jalur ini tanpa ada landasan atau dasar yang pasti, aku rela melakukan semuanya meski pun tertatih-tatih. Berlari sepanjang jalan, terus terawa-tawa dan menemukan hal-hal yang menyenangkan, hal-hal yang awalnya tidak aku sangka bisa digapai, sungguh perjalanan yang menyenangkan. Tapi, semuanya tampak harus selesai di sini, meski belum sampai di ujung jalan. Empat tahun yang lalu, aku ditunjuk untuk menjadi pimpinan koloni ini. Sudah aku duga sebelumnya bahwa akan tiba saatnya aku akan memimpin koloni ketawa-ketiwi ini. Apa yang aku pikirkan saat itu adalah bagaimana caranya agar koloni ini tetap ada meski jalannya tidak stabil. Akan aku lakukan apa pun, asal koloni ini tetap bisa berjalan sesuai dengan jalur yang sudah ditetapkan. Terdengar konyol memang apabila mendengarkan paragraf di atas. Tapi, semua itu aku lakukan karena aku tidak mau koloni yang ...

Unfinished Business Versiku Dewe

Tulisan sing iki ketoke emang kudu boso Jowo. Soale aku dewe yo bingung nek iki arep digawe boso Indonesia mergo mesti bosone bakal alay, malah ra ketok nek kuwi tulisanku hahaha. Kadang nek moco tulisanku sing nggae boso Indonesia malah ketok nek ndakik-ndakik, nek ra ngono malah ngetoki nek aku ualay hahaha. Ning, yo arep piye meneh ye te, aku tarah ra iso nggae kalimat sing apik ngono. Khususon tulisan sing iki, njajal tak nggae boso Jowo ae. Aku wonge ki uduk sing tipikal nyeritakne opo ae soal uripku, neh neh babagan tresno. Alah, alah, ambyar tenan aku soale. Aku ra berharap entok solusine, ning minimal ati iso rodok lego. Soyo mrene, aku malah ngeroso opinine konco-koncoku soal ‘Unifinished Business’ kuwi saiki mulai bener. Mergo ndisek aku tau cerito-cerito karo koncoku babagan kuwi. Koncoku, emang umure luweh tuwek kan aku, mangkane deke nyimpulne nek ‘Unifinished Business’ kuwi nyoto lan ngewenehi conto film sing judul ‘Ada Apa dengan Cinta 2.’ Aku ngeroso film sing dio...

Pantaskah Aku Berdoa?

Beberapa tahun terakhir, sudah mulai jarang memanjatkan doa untuk diriku sendiri. Hal itu dikarenakan aku merasa bahwa hidupku tidak layak untuk didoakan. Bukan berarti aku congkak, cuma merasa kalau hidupku yang penuh dosa ini apa masih boleh meminta lebih? Aku juga tidak yakin akan hal itu dan sampai sekarang pun masih bertanya-tanya. Ibadah yang harusnya dilaksanakan dengan taat sebagai tanda bahwa kita beriman saja kadang masih aku lalaikan karena suatu hal. Aku merasa kalau meminta sesuatu kepada Tuhan padahal tidak memenuhi ekspektasiNya itu sama seperti ketika aku masih kecil meminta PS2 ke papaku padahal prestasiku di sekolah biasa saja. Apakah aku tidak berdoa sama sekali? Tidak, bukan begitu. Aku masih berdoa, aku meminta, tapi bukan untuk diriku. Aku meminta agar keluargaku baik-baik saja, meminta agar keluargaku yang sudah tidak lagi hidup diberi tempat sebaik mungkin, dll. Tidak ada doa spesifik untuk diriku sendiri. Menurutku, sebenarnya konsep berdoa ini sama seper...

APAKAH AKU BISA?

Jujur saja, aku sudah mulai pesimis dengan kemampuanku di Stand-Up Comedy. Bukan karena aku menyerah, tapi aku merasa bahwa ilmu yang sampai sekarang aku pakai sudah tampak usang dan sia-sia. Sekarang banyak komika baru bermunculan dan kelihatannya mereka lebih jago dibandingkan dengan aku. Aku yang masih membawa ilmu lama, bisa dibilang juga ilmu ortodoks ini ragu karena perkembangan yang begitu pesat. Seharusnya, aku tidak perlu pesimis, karena sudah aku niatkan untuk cuma menghidupi komunitas aja, tidak lebih. Tapi, dari benakku paling dalam, ada sebuah sisi di mana aku ingin sekali berhasil di bidang ini. Padahal kalau dipikir dengan akal sehat, jelas tidak mungkin. Aku saja yang sudah berkecimpung selama sembilan tahun di Madiun, tidak menjadi apa-apa. Malah orang-orang di Madiun ada beberapa yang baru tahu kalau di Madiun ada komunitas Stand-Up Comedy. Ada sisi yang ingin aku menyelesaikan semua ini. Maksudnya, aku harus mati-matian dengan seni ini, hingga tahu aku finish di ...

Buanglah “Support Your Local Bla Bla Bla” pada Tempatnya

Sebenarnya saya sangat kesal ketika melihat orang yang saya kenal lebih memilih untuk menyaksikan sesuatu, entah apa pun itu, di luar dan tidak mendukung pergerakan yang ada di kampung halamannya sendiri. Kesal karena menurut saya, seharusnya orang seperti dia yang berada di luar sana ikut mendukung pergerakan yang ada di kampung halamannya dengan menyebarkannya ke orang-orang di sana. Akan sangat membantu orang-orang yang bergerak dalam bidang apa pun untuk bisa segera keluar dan unjuk gigi. Itu adalah buah pikiran saya dulu, dulu sekali, sebelum saya menulis artikel ini. Saya dulu inginnya semua orang mendukung apa-apa yang ada di sekitarnya. Seperti saya, semisal sedang bergerak pada bidang Stand-Up Comedy, ya harusnya orang-orang di sekitar saya ikut mendukung agar bisa semakin berkembang. Atau mungkin ke bidang yang lebih luas seperti musik. Karena seorang musisi terkenal dari daerah biasanya juga karena didukung oleh lingkungan yang baik. Saya dulu memiliki prinsip “Support Y...

Besok Rabi Lagunya Apa?

Saya berkesempatan menghadiri salah satu konser musik pada tanggal 2 Februari 2023 lalu. Konser tersebut merupakan acara yang dibuat oleh IM3 dengan judul Collabonation. Konser musik ini mendatangi beberapa kota dan salah satu kota yang dikunjungi adalah Kota Madiun. Collabonation di Madiun ini menghadirkan beberapa guest star yang oke seperti Wake Up Iris, ShaggyDog, Hindia, serta Ndarboy Genk. Saya sendiri berminat menonton konser musik tersebut juga karena ada ShaggyDog. Bukan berarti yang lain jelek, cuma ya namanya juga selera, tidak masuk selera saya saja. Saya sendiri kaget ketika datang ke venue konser ini karena baru melihat outfit muda-mudi di kotaku yang jarang sekali terlihat. Saya saja sudah bisa menebak siapa yang orang itu ingin tonton dari outfit hahaha. Bagi saya, yang seringnya dateng ke gigs, mending pake kaos, celana panjang, dan sepokat. Udah, gitu aja. Toh, saya juga pengennya nonton ShaggyDog, yang udah pasti saya banyak geraknya juga. Saat berada di konser...

Kenapa Antrian Pertalite Panjang?

Saya pernah menulis sebuah artikel berjudul “Motorku Watuk nek Diombeni Pertalite” atau yang dalam bahasa Indonesia berarti “Motor Saya Batuk Kalau Diberi Minum Pertalite.” Saya mengunggah tulisan tersebut di blog ini pada tanggal 16 Juni 2022 silam. Waktu itu saya menceritakan apa yang saya alami ketika saya beralih dari bensin Pertamax ke bensin Pertalite. Nah, tulisan kali ini pun masih ada sangkut pautnya dengan tulisan tersebut. Tapi, tenang, tidak perlu membaca tulisan tersebut dahulu untuk mengerti tulisan yang ini. Tulisan kali ini cuma mau ngasih opini, meski pun opininya adalah opini ra mashok! Seperti tulisan saya sebelumnya, saya menceritakan bahwa saya harus mengganti bensin dari Pertamax ke Pertalite. Ada beberapa hal yang mengganjal ketika sudah hampir satu tahun ini menggunakan Pertalite. Bukan karena kualitasnya, karena saya juga nggak ngerti-ngerti amat soal itu, tapi lebih ke antrian panjangnya. Seperti yang kita tau, antrian Pertalite ini memang panjang karena...

Bukan Madiun, tapi Madiunchester

Saya berani bilang bahwa Kota Madiun atau daerah Madiun ini, dalam persepakbolaan nasional, bisa disebut sebagai Madiunchester. Ada beberapa alasan, meski pun hampir semua kelihatan memaksa hahaha. Tidak masalah, karena menurut saya pribadi, Madiunchester ini bukan hanya soal klub sepakbola, tapi juga kultur atau budaya terhadap sepakbola. Saya akan berusaha menjelaskan sedikit, jadi kalau ada salah, hal yang terlewat, atau hal-hal lainnya, saya minta maaf. Madiun, baik di Kota maupun Kabupaten, memiliki beberapa klub sepakbola yang sekarang berada di satu divisi yang sama. Meski pun bukan kasta tertinggi alias kasta paling bawah, setidaknya Madiun patut masuk hitungan untuk menjadi salah satu wilayah dengan kultur sepakbola lokal yang cukup kuat di Indonesia. Daerah Madiun yang terdiri dari Kabupaten dan Kota ini memiliki tiga klub sepakbola, kalau saya tidak salah ya. Ada PSM Madiun, Madiun Putra, dan juga Persekama Kabupaten Madiun. Ketiga klub ini sekarang berada di kasta palin...